Benazir Bhutto datang untuk pergi

Posted by: Ahmad Lukman on: December 27, 2007

• In: Berita | Duka Cita | Guntingan Koran
• 11 Comments

JAKARTA, KCM – Benazir Bhutto, yang tewas dibunuh Kamis (27/12) di Rawalpindi, merupakan wanita perdana menteri pertama Pakistan dan juga yang pertama di negara Islam. Ia memimpin Pakistan tahun 1988 hingga 1990 dan kembali berkuasa pada 1993 hingga 1996. Putri mantan Presiden Zulfikar Ali Bhutto ini akhirnya tewas akibat bom bunuh diri saat ia berkampanye di Rawalpindi, Pakistan. Bhutto, 54, mengasingkan diri selama delapan tahun di Inggris dan Dubai setelah Presiden Farooq Leghari memecatnya saat menjadi perdana menteri yang kedua kalinya, dengan tuduhan korupsi, mengintimidasi pengadilan, melanggar hukum dan ketertiban, serta merendahkan sistem hukum.Dalam kasus korupsi, ia lalu terbukti bersalah dan divonis 5 tahun penjara. Hukuman itu lalu dibatalkan, namun ia tetap mengasingkan diri sampai tahun ini. Bhutto kembali ke Pakistan pada Oktober lalu setelah Presiden Pervez Musharraf menandatangani amnesti, yang membatalkan tuduhan korupsi itu.Dia juga nyaris tewas pada 18 Oktober lalu saat bom bunuh diri juga meledak dekat konvoinya di Karachi, yang menewaskan 126 orang.Musharraf menerapkan keadaan darurat dan menempatkan Bhutto dua kali dalam tahanan rumah pada bulan November saat demo anti-pemerintah meluas di Rawalpindi. Tahanan rumah tersebut lalu dicabut pada 16 November.

Pengagum Corazon Aquino ini lalu mengajukan diri untuk dipilih dalam pemilihan parlemen pada November lalu. Bhutto adalah putri mantan Presiden Zulfikar Ali Bhutto yang tewas setelah dihukum gantung tahun 1979 karena membunuh seorang pemimpin oposisi, sebelum dicopot sebagai perdana menteri dalam suatu kudeta militer. Saudara laki-laki Benazir, Murtaza, juga tewas bersama enam orang lainnya dalam peristiwa saling tembak dengan polisi tahun 1996 di rumahnya. (CNN.com/VIK)