Kansas & Blok M, riwayatmu kini
Posted on: December 13, 2008
- In: Berita | Kampus | Kontributor Lepas | Tahukah Anda
- 7 Comments
Soewarno -temen seangkatan- mengirimkan beberapa foto terkini tentang Kansas dan Blok M. Makasih kiriman emailnya No.
Bung Saad, berikut aye lampirkan foto-foto Ex-Blok M dan Kansas terkini. Sekarang semua udah dibongkar. Dulu kenangan kita dan juga temen-temen lain mungkin banyak tersisa disana. Kedua tempat tersebut dan juga pedagangnya mengalami penggusuran dan terkena pemodernisasian. Bangunan kantin baru dibuka diatas kenangan pedagang-pedagang lain seperti, Bu WIR, Bu Tejo, Kantin Emak, Bakso pak Landung dll. Semoga bermanfaat.
—
Soe
7 Responses to "Kansas & Blok M, riwayatmu kini"
December 14, 2008 at 9:36 pm
Ada kisah memilukan di Kansas, waktu kami, cowo2 angkatan 88 mulai merasa tidak akan melanjutkan di jurusan bahasa jerman. Tapi seperti biasanya dan sudah terbiasa aku nulisnya di room angkatan 88
December 16, 2008 at 8:36 am
Supaya pembaca lainnya gak bingung cari link cerita, maka tulisan di room/thread Angkatan 88 di copy-paste di sini.
KANTIN SASTRA IKIP JAKARTA ( Kenangan memilukan)
Ada saatnya dalam menjalani hidup kita merasa bosan dengan rutinitas yang dijalani. Hingga dengan tidak dipikirkan matang2 berbuat yang diluar kewajarannya.
Waktu itu jurusan sedang mempersiapkan Oktoberfest.
Kalau diperhatikan semua cowo diangkatanku mengalami problem saat itu.
Remi Bachtiar bermasalah dg anak FPOK dan Menwa,sekarang saya berpikir kenapa waktu itu tidak berbuat sesuatu untuk membela Remi.
Hartono, Zahlan, Rastono serta Eliasip punya obsesi untuk kuliah sambil bekerja. Saat itu mereka berempat sedang mempersiapkan perusahaan pengelolaan perparkiran di DKI. Rastono yang memotori, dan di back up sesorang. Tiap hari mereka rapat. Dan tampaknya mereka mulai tidak konsentrasi kuliah.
Kakak kelas kita namanya Gadhing juga kelihatannya ada masalah, karena beliau sambil kuliah di fakultas hukum Unkris. Kemungkinan besar beliau kesulitan membagi waktu.
Puncak permasalahan Remi dampaknya besar buat kami semua, saat itu Mas Gadhing sempat emosi, yang tidak disangka adalah beliau mengeluarkan dari tasnya pistol FN standard AD dg magazin penuh peluru tajam, Kebetulan beliau putra Pamen AD.
Kami kaget karena permasalahannya akan rumit, tapi Remi Bachtiar bilang bahwa permasalahanya akan diselesaikan sendiri. Tidak tahu apa jadinya kalau waktu iu akhirnya kami berantem dengan anak2 FPOK. Dan dengan Menwa saya inisiatif bicara dengan komandan Menwa waktu itu Sdr Joko, kebetulan kami akrab, beliau dari Kebumen.
Saya sampaikan Ke Joko mohon untuk di maafkan apabila Remi punya kesalahan, saya yakinkan ke beliau bahwa tugas kita di kampus adalah kuliah, bukan untuk yang lainnya.
Waktu itu Eliasip juga anggauta Menwa, sulit buat beliau untuk berpihak . Dg Remi beliau sangat akrab dan salah satu sahabat karibnya, disisi lain beliau bagian dari Menwa.
Sore kami ke kansas, Gadhing menyuruh kami beli sesuatu yang ternyata minuman keras, pake motor vespa beliau kami beli cap Kamput (Kambing putih)dan yang bergambar buah, saya lupa namanya. di daerah seberang pemakaman dekat Daksinapati ke arah RS Persahabatan.
Akhirnya kami minum semua, Alm. Pak Wir waktu itu keberatan, tapi kami tetap minum, dan warung yang lain sudah tutup.
Kami mabuk semua, Elliasip setelah mabuk dg gagahnya minta uang ke tukang teh botol. Tukang teh botol tsb tahu kami mabuk semua, akhirnya dikasih uang, seingatku di kasih Rp.2000, padahal kami selama ini kenal baik dengan tukang teh botol tersebut. Zahlan mulai menantang siapa saja yang ditemui, sementara saya krn baru pertama minum minuman keras kepala terasa pusing banget.
Saya terkapar di jalanan depan Kansas cukup lama. Remi dan Hartono hanya ngoceh,bicara ga henti2, semua wajah kami merah. Gadhing biasa2 aja. Rastono waktu itu sya ga lihat, mungkin menyingkir ke mushala belakang jurusan seni rupa.
Waktu itu siangnya saya baru di tanya oleh Frau Asmo, knp ga pernah masuk kelas. Saya jawab keine lust zur studieren. Frau Asmo bilang warum dann? Aku bilang lagi keine lust zur studieren, beliau geleng2 kepala. Akhirnya belia dengan kesabarannya bilang tolong dipikirkan lagi.
Beberapa tahun kemudian Elliasip tlp minta dijemput di pelabuhan Tanjung Priok (beliau tinggal di Batam), Saya dan Hartono yang menjemput, beliau bilang malu banget waktu mabuk minta uang. Tapi katanya waktu itu besoknya beliau minta maaf ke tukang teh botol dan mengembalikan uangnya. Katanya tukang teh botolnya ketawa dan bilang maklum.
Saya dan Zahlan pulang naik Mayasari bhakti nomer 44 jurusan P. Gadhung – Cililitan. Bajuku dan Zahlan kotor banget, muka merah dan mulut bau banget alkohol. Keneknya waktu itu ketakutan, kebetulan rambut kami agak gondrong dan acak2an. Kami tidak dimintai ongkos, malah di depan UKI kami dikasih uang 1000.
Cerita akan berlanjut , hingga seebagian dari kami tidak oernah mncul lagi di kampus……………
December 16, 2008 at 11:53 am
wah, beneran dibongkar kantin2 itu?aduh padahal dah lama bgt pnya cita2 mampir ke kampus buat mkn pecel ayam (yg boleh minta tambahan sambel suka2), somay daksin, soto ayam, apalg bu2r nya pa sumonggo. aduhhhhhhhhhhhh… kansas dibongkar jg?wah itu kan dulu tmpat favorit buat ngecengin anak2 teknik, dah murah porsinya melimpah ruah(secara kl blajar bhs jerman, bawaannya laper mulu).anak2 00, gagal deh traktiran di sana. k wid…cita2ku gagal mkn di kampus.inget bgt,pas mo ujian ZIDS,bukannya belajar, malah melarikan diri ke blok m,mkn sate plus jus alpukat (sendirian pula, ktahuan bgt lg stres ma ujian)super duper yummy deh.tega bgt sih pk dibongkar,jy ga ada kerjaan aja.
December 16, 2008 at 11:44 pm
@ Saad…
Trims Kyai di copy paste kesini he he he
@ Anti ….
Wah mudah2 an aku ada yang rajin nemeni nulis di blognya Kyai Saad, biar semua mengenang saat2 indah di kampus. Rajin2 nulis di blog ya Anti.
Danke
December 27, 2008 at 11:26 am
wah iya yah, yg bikin semangat ke kampus itu kan makanannya, apalg “pemandangannya”.
buat ka (ato Pak ya?) Bud,hehehe…ini kan sering isi komen emang lg ga ada kerjaan aja, secara dah 2 minggu libur (br masuk pas tgl 5 jan)…………….wah enak bgt.liat kasur n guling, makanan melimpah ruah (tp kasian emak di rumah, jatah cemilan buat 1 bulan udah lenyap), puas2in nonton tv,jalan, belanja (hikss…..dompet yg tadinya tebal deh semakin menuju proses pelangsingan, berpindah tangan ke junk food,the bodyshop,clinique, chips, coklat….,nit not ..wah ini butik yg amat sangat kueren sekali)….dasar cewe ya….mata laper, ga boleh liat barang lucu dikit….
Sekedar Catatan 
December 14, 2008 at 2:13 am
Wah ketahuan nih yg doyan makan, yg difoto cuma tempat2 makan aja. Kl kampus kitanya bgmn keadaannya No, gd F FPBS … masih suka terendam banjir gak kl musim ujan> Saung DPR masih ada>