Sekedar Catatan

Archive for May 11th, 2007

von Links: Pani, Chepy, Sa’ad und Tri : Bandung 1992

Awalnya gak ada rencana bikin ‘Gank’. Wong pengennye cuma buat kelompok belajar. Maklum dari empat cowok ganteng di atas, cuma gw yang gak pernah dapat bahasa Jerman waktu di SMA. Meski gw jurusan A4 alias Bahasa, yang gw dapet Perancis ama Jepang. Jerman nggak sama sekali. Di kampus gw lah yang paling gak ngerti. Bayangin aje, Dosen cas cis cus dalam bahasa Hitler, sementara gw ‘semenjek bujek’ berani sumpah baru dapet saat itu. Jadi jangan banyak ngarep. Betul aje hasilnye standar, meski gak ada yang TL (Tidak Lulus).

Kalo mau dibilang bintang, ya Arpani-lah bintangnye. Tauk tuh orang pinter banget (Gw sumpahin tambah pinter lu Pan!). Dari mulai kenal, Pani dah bawa2 buku pelajaran bahasa Jerman. Padahal masih orientasi. Chepy ama Tri juga udah dapet pelajaran Jerman waktu masih ‘putih abu-abu’. Tapi kependekarannya masih kalah ama Satria dari Pulau Bangka ini. Padahal Chepy (aslinye sih C*c*p) masih ada turunan Banten :). Mungkin Pani emang udah ditakdirin begitu. Abangnye juga, si Pawi, pakar dalam bahasa Perancis. Semua anak Perancis ngakuin dia ‘le Professuer’ di jurusannya.

Nah jadilah gw, Chepy, Tri ama sang Punggawa Pani sering ke Museum Gajah, Monas dan Museum Fatahillah untuk nyari Bule -bukan Bulik-. Seringnya jalan dan kesamaan tujuan lah yang akhirnya membuat kami jadi lebih lengket. Persahabatan ternyata gak cuma dalam hal belajar bahasa aja. Di luar kami sering jalan bareng. Bahkan pernah ngamen bareng, sayang gw waktu itu gak ikut, jadi gak bisa cerita banyak.

Dari situlah nama Richtigkeit mulai muncul. Pencetusnya Pani.

Lhokseumawe, Jum’at 11 Mei 2007
Sa’ad, ein von denen

Islam Intensiv Lernen atau disingkat IIL adalah kegiatan keislaman Jurusan Bahasa Jerman Universitas Negeri Jakarta (dulu IKIP Jakarta) yang dikemas dalam bentuk obrolan dan diskusi juga games selama beberapa hari di luar kota. Biasanya di daerah puncak dan sekitarnya. Hanya IIL pertama yang diadakan di daerah Bekasi Jawa Barat, tepatnya di Komsen, di pesantren milik Ust DR. Ahzami Sami’un Jazuli (ketika itu beliau masih mengambil program Doktoral di Timur Tengah). IIL pertama diadakan dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Ketika itu tahun 1993 dan belum ada kegiatan serupa sebelumnya di Jurusan Bahasa Jerman. Alhamdulillah IIL I cukup sukses, meski banyak kendala. Sepeda motor tua milik Dedi ‘der Dicke’ (Jerman angkatan 92, temennya Aulia dan Uryadi dosen UNJ sekarang) juga turut berjasa mengantarkan pembicara menuju lokasi. Semoga Alloh membalas kebaikan ente Ded.Sekarang udah IIL ke berapa ya? Hitung aja sejak 93 sampe 07, berarti udah IIL yang ke empat belas. Subhanalloh! Semoga Alloh memberi keberkahan kepada semua pihak yang telah melestarikan pengkaderan ini. Dari IIL ini banyak mahasiswa yang berubah dan terinspirasi untuk lebih baik lagi, lebih islami, lebih sadar diri dlsb. Adakah yang lebih baik dari proses ini? Proses menuju pencerahan jiwa, proses menuju penyadaran akan hakekat hidup dan kehidupan.

Hidup semakin hari semakin sulit dan semakin berat tantangannya. Dunia kampus adalah dunia yang penuh dengan segala warna kehidupan. Dunia kampus adalah dunia rasional sekaligus irasional, agamis sekaligus hedonis. Di dalamnya dapat kita temukan banyak hal sampai narkoba dan seks bebas. Kenal istilah ‘ayam kampus’? Itu salah satu ‘kehebatan’ dunia kampus, dunia intelek. -semoga gw salah-

Lhokseumawe, Jum’at 11 Mei 2007
Sa’ad, Bahasa Jerman angkatan ’90

Hardiknas 2007

Rabu, 2 Mei 2007

Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh tiap tanggal 2 Mei , Telkomsel mengadakan kegiatan CSR (Corporate Sosial Responsibilities) berupa pemberian tas sekolah beserta buku dan alt tulis ke sekolah yang ada di lingkungan GraPARI. Kegiatan dilakukan hanya untuk 1 sekolah, boleh SDN, MIN atau SD swasta lainnya dengan bantuan sebanyak 300 paket. Asumsinya 1 kelas berisi 50 orang siswa. Jadi kalau ada 6 kelas (kelas I-VI) maka yang dibutuhkan adalah 300 paket. Sekolah yang kami pilih adalah sekolah SDN IV Muara Dua, masuk wilayah Kandang –ingat kan kasus yang cukup menghebohkan ketika masih konflik dengan tokoh sentral Ahmad Kandang- Lhokseumawe.Ada yang menarik ketika gw berbicara di depan siswa-siswi SDN IV Muara Dua. Waktu gue tanya apa yang mereka tahu tentang Telkomsel. Dengan keras seorang siswa menjawab:
“Handphone” trus ada juga yang menimpali “isi pulsa”. Semakin dipancing semakin beragam jawabannya. Ada : isi voucher As, kartu simPATI, kartuHALO dan kartuAs. Yang menarik ada jawaban : MERAH.
Bangga juga mendengar jawaban mereka. Ketika ditanya informasi tentang Telkomsel, jawabannya sudah sedemikian lengkap untuk ukuran anak SD pinggiran kota Lhokseumawe.

Yang agak sedikit geli adalah ketika gw bilang bahwa Handphone gw ini tidak bisa digunakan kalau tidak ada kartunya. Nah kartu itulah yang diproduksi Telkomsel. Coba ade-ade lihat HP ana ini? Gw keluari N73. Serempak mereka menjawab: “Sonyericsson…!”. Gw minta siswi depan gw persis membaca tulisan di HP gw. Dia baca N-O-K-I-A. “Baik jadi HP ini merek?” tanya gw sekali lagi “Sonyericsson” jawab siswi tadi seketika. Nah lo? Sudah sedemikian ‘parah’ kah, ‘racun’ Sonyericsson’ membentuk alam bawah sadar anak2 SDN Muara Dua Lhokseumawe. Selamat untuk Sonyericsson yang telah memenangkan Brand Image sampai ke tingkat Sekolah Dasar.

Kapolres Lhokseumawe
Rabu, 3 Mei 2007

Pak Benny adalah pejabat Kapolres Lhokseumawe yang dilantik pada Februari 2007 yang lalu. Sebelumnya adalah pak Mulyatno, omnya akh Wason dari istri. Wason adalah ikhwah Telkomsel Surabaya. Gw gak sempet ketemu pak Mulyatno. Cuma pernah ada orang yang mengaku Kapolres Mulyatno dan minta pinjaman sejumlah 30 jt ke gw atau Telkomsel untuk menjaga nama baiknya di Mabes Polri. Dasar penipu!

Pak Benny Gunawan tampak ramah dan bersahabat. Pertama kenal sepertinya dia orang Jakarta dengan akses e’-nya yang khas. Faisal –Spv Sales- sempat menduga dia orang Batak. Dugaan gw dan Faisal ternyata meleset. Pak Benny ternyata orang Bandung yang sudah bertugas di beberapa wlayah termasuk Batam, Jakarta, Bandung dan Lhokseumawe.

Adalah pak Sarimin –Polisi kawakan bagian pengurusan SIM- yang mengatur silaturahmi ini. Sebagai sama-sama pejabat baru di Lhokseumawe, ada baiknya saling kenal untuk memudahkan koordinasi dan kerjasama. Sebelumnya pak Slamet PJR (Polisi Jalan Raya) sempat mampir ke GraPARI untuk sowan. Pak Slamet adalah teman sekolah Muchtar (Satpam GraPARI). Pak Slamet ini yang dulu sempat nahan SIM gw waktu gw salah jalan dan gak pake Helm. Permasalahan salah jalan dan gak pake Helm dapat diselesaikan Muchtar dengan cepat dan gak keluar uang banyak.

Pindah Kantor
7 Mei 2007

Setelah beberapa pekan selesai pembangunan GraPARI, baru hari senin ini gw pindah kantor. Pindahnya sih gak jauh-jauh, masih di jalan Merdeka. Hanya beberapa ruko dari kantor lama. Jika melihat kebiasaan, mestinya pindah kantor dilakukan tahun 2002. Karena GraPARI Lhokseumawe sudah mulai beroperasi tahun 1997. Bahkan sudah ada sebelum GraPARI Banda Aceh. Dalam perjalanan waktu GraPARI Lhokseumawe sempat ‘diakuisisi’ graPARI Banda dan statusnya menjadi SO (Service Outlet) yang segala sesuatunya menginduk ke Banda. Ketika sebagian Aceh diterpa Tsunami pada 26 Des 2004, -termasuk Banda- pelayanan dipindahkan dari Banda ke Lhokseumawe. Bukan Cuma layanan melainkan juga SDMnya. Pak Asnam –mgr ketika graPARI Banda itu- harus mengantor sekitar dua bulan di SO Lhokseumawe.

Setelah sepuluh tahun berkantor di salah satu ruko yang berhadapan dengan Masjid Raya Baitul Rahman, per senin kemarin gw dan temen2 berkemas untuk pindah kantor. Barang2 mulai dikemas dan dibawa ke gedung baru. Selasa besok pelayanan sudah di kantor yang baru.

Kantor baru = Semangat baru.


Shalawat

Al Qur’an Online

Tawassul

Pengunjung

  • 703,765 Pembaca Setia

اهلا وسهلا بحضوركم

Ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk. Kebenaran datangnya dari Alloh SWT, kesalahan datangnya dari kelemahan diri saya pribadi. Jika ingin copy-paste silakan. Mohon masukan dan tegur sapa serta do'akan semoga tetap istiqomah di jalanNYA. Amien

Terima kasih atas kunjungan Anda

Allah exists without a place!

Sahabat Ali Ibn Abi Thalib berkata : "Sebagian golongan dari umat Islam ini ketika kiamat telah dekat akan kembali menjadi orang-orang kafir." Seseorang bertanya kepadanya : "Wahai Amirul Mukminin apakah sebab kekufuran mereka? Adakah karena membuat ajaran baru atau karena pengingkaran?” Sahabat Ali Ibn Abi Thalib menjawab : "Mereka menjadi kafir karena pengingkaran. Mereka mengingkari Pencipta mereka (Allah SWT) dan mensifati-Nya dengan sifat-sifat benda dan anggota-anggota badan." (Imam Ibn Al-Mu'allim Al-Qurasyi (w. 725 H) dalam Kitab Najm Al-Muhtadi Wa Rajm Al-Mu'tadi)

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 1,017 other subscribers
May 2007
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Follow me

Shalawat

  1. preview.mp3
  2. M%2BArifin%2BIlham%2B-%2BYa%2BNabi%2BSalam%2BAlaika.mp3
  3. ap-oq6l6w39jhfk.mp3
  4. ap-kuhtapcgrrwg.mp3
  5. ap-io10264j8ykg.mp3
  6. ap-c7w3xmbvvgn4.mp3
  7. ap-cikw7fy7bj0g.mp3
  8. ap-z98gruoi737k.mp3
  9. ap-zz1fwua0x4ao.mp3
  10. preview.mp3
  11. preview.mp3
  12. preview.mp3
  13. preview.mp3
  14. preview.mp3
  15. preview.mp3
  16. preview.mp3
  17. preview.mp3
  18. preview.mp3
  19. preview.mp3
  20. preview.mp3
  21. preview.mp3
  22. preview.mp3
  23. preview.mp3



Asas

Page Rank

Online

tracker

My 4shared